Salah memposisikan tuas transmisi pada mobil matik dapat membuat performa tidak optimal.

Akibatnya, mobil bisa gagal menanjak.

Namun, sebagian orang berpendapat bahwa perpindahan rasio percepatan pada mobil matik bisa terjadi secara otomatis, sehingga tuas cukup berada di posisi D.

Hasan Ariyanto, pemilik bengkel mobil Mandiri Auto Klaten, mengatakan bahwa pengemudi harus paham cara mengoptimalkan kemampuan mobil matik untuk menanjak.

“Terlepas dari fakta bahwa transmisi matik bisa menyesuaikan percepatan sesuai dengan kebutuhan secara otomatis, pengemudi juga bisa mengoptimalkan tenaga yang dihasilkan,” ucap Hasan kepada Kompas.com, Jumat (30/5/2025).Expand article logo  Lanjutkan membaca

Namun, menurut Hasan, sistem juga akan membuat percepatan berubah secara otomatis berdasarkan pembacaan beberapa sensor, seperti kecepatan laju kendaraan, putaran mesin, sensor pembukaan pedal gas, dan sebagainya.

Pada kondisi tertentu, rasio percepatan bisa berubah di luar harapan pengemudi.

Dampaknya, tarikan mesin menjadi lebih berat.

Muchlis, pemilik bengkel spesialis Toyota & Mitsubishi, Garasi Auto Service Sukoharjo, mengatakan bahwa saat menanjak, mobil membutuhkan ancang-ancang agar dapat momentum.

“Dengan adanya gaya dorong, mobil akan lebih ringan dalam menghadapi jalan menanjak, berbeda dengan menanjak tanpa memiliki ancang-ancang,” ucap Muchlis.

Khusus untuk pengguna mobil matik, menurut Muchlis, pengemudi bisa memanfaatkan fitur perpindahan rasio percepatan secara manual agar torsi yang dihasilkan lebih besar sesuai keinginan.

“Posisikan tuas transmisi pada percepatan rendah, sehingga rasio percepatan dapat mendukung kebutuhan pengemudi,” ucap Muchlis.

Info Lebih Lanjut:

LuKMan Toyota

081918169716