ni Sebabnya Mobil Matik Jangan Keseringan Pakai Mode Manual
Mode manual pada mobil matik memungkinkan perpindahan gigi naik atau turun secara manual. Pemilik mobil bekas wajib tahu.
Gridoto / Tips & Trick
ARSN August 10th, 5:45 PM August 10th, 5:45 PM
GridOto.com – Ternyata mobil bekas transmisi matik jangan keseringan pakai mode manual, simak.
Mode manual pada mobil matik memungkinkan perpindahan gigi naik atau turun secara manual.
Cara pengoprasiannya melalui tuas atau paddle shift.
Namun, tahukah kalian kalau mode manual ini sebaiknya tidak sering dipakai?
Pasalnya, sering pakai mode manual berpotensi memperpendek umur girboks transmisi matik.
“Dampak jangka panjangnya bisa jebol,” kata Kata Hermas Efendi Prabowo.
Kata Hermas Efendi Prabowo, pemilik bengkel spesialis Worner Matic, Bintaro, Tangerang Selatan
Ya, mode manual ada kecenderungan putaran mesin dipacu lebih tinggi sebelum pindah gigi.
Putaran mesin yang tinggi ini meningkatkan tekanan hidraulis girboks transmisi.
“Tekanan hidraulis ini menghasilkan beban torsi yang dibutuhkan agar percepatan laju atau akselerasi mobil bisa lebih optimal,” jelas Hermas.
Masalahnya, beban torsi yang lebih tinggi dari normal ini juga menimbulkan efek samping.
Efek sampingnya yaitu temperatur oli transmisi yang jadi lebih panas.
Pada komponen mekanikal seperti plat clutch maupun rasio gigi juga mengalami beban stress lebih besar.
Oli transmisi lebih panas berarti usia pakainya lebih pendek, bahkan girboks bisa overheat gaes.
“Komponen mekanikal juga bisa cepat aus, seperti pada CVT tensi belt-nya lebih tinggi risiko putus,” imbuhnya.
Namun, bukan berarti mode manual tidak boleh dipakai sama sekali lho.
“Gunakan sewajarnya saja, bisa untuk menanjak, menyalip kendaraan, atau membantu engine brake,” saran Hermas