Airbag pada mobil adalah kantong udara yang akan mengembang apabila terjadi benturan atau tabrakan yang keras pada mobil. Alat pelindung diri ini umumnya terpasang di roda kemudi, dasbor, pintu, atap, hingga kursi penumpang1. Fungsinya adalah melindungi pengendara, terutama saat terjadi benturan di perjalanan. Letaknya di bagian depan mobil sehingga organ vital seperti kepala, leher, dan dada dapat terlindungi secara maksimal2. Ketika terjadi kecelakaan yang menyebabkan benturan keras, airbag akan mengembang dengan sangat cepat. Setelah itu, kepala pengemudi akan membentur airbag, dan perlahan kantong udara mulai mengempis. Gas nitrogen yang keluar dari airbag bukanlah gas yang berbahaya bagi tubuh, karena nitrogen menyumbang sekitar 78 persen komposisi udara yang dihirup sehari-hari23. Jadi, airbag merupakan salah satu fitur keselamatan yang penting dalam berkendara, selain sabuk pengaman2.

Bagaimana cara kerja airbag?
Airbag pada mobil bekerja menggunakan sistem yang cukup kompleks untuk memastikan keselamatan penumpang saat terjadi kecelakaan. Berikut adalah cara kerja airbag secara umum:
- Sensor Kecelakaan: Ketika mobil mengalami benturan keras, sensor kecelakaan yang biasanya terletak di bagian depan mobil akan mendeteksi perlambatan mendadak atau benturan tersebut.
- Aktivasi Inflator: Sensor tersebut kemudian mengirimkan sinyal ke unit kontrol airbag, yang akan mengaktifkan inflator. Inflator adalah mekanisme yang menghasilkan gas untuk mengembangkan airbag.
- Pengembangan Airbag: Inflator akan menghasilkan gas nitrogen dengan cepat, yang mengisi airbag dan menyebabkannya mengembang dalam sepersekian detik. Gas nitrogen ini aman karena merupakan bagian dari udara yang kita hirup sehari-hari.
- Perlindungan Penumpang: Airbag yang mengembang akan menahan tubuh penumpang, khususnya bagian kepala, leher, dan dada, dari benturan keras dengan bagian dalam mobil.
- Deflasi Airbag: Setelah benturan, airbag akan perlahan mengempis, memungkinkan penumpang untuk bergerak lagi dan meminimalisir risiko cedera lebih lanjut.
Penting untuk diingat bahwa airbag dirancang untuk bekerja bersamaan dengan sabuk pengaman, dan bukan sebagai pengganti. Kombinasi keduanya memberikan perlindungan terbaik dalam kecelakaan12.
Apakah airbag selalu mengembang saat terjadi benturan?
Tidak, airbag tidak selalu mengembang saat terjadi benturan. Ada beberapa syarat dan kondisi yang harus dipenuhi agar airbag dapat mengembang:
- Sensor Kecelakaan: Airbag hanya akan mengembang jika sensor kecelakaan yang terletak di bagian depan mobil mendeteksi benturan yang cukup keras.
- Electronic Control Unit (ECU): Sensor tersebut mengirimkan sinyal ke ECU, yang akan menentukan apakah kondisi benturan memerlukan pengembangan airbag.
- Kondisi Benturan: Airbag biasanya mengembang ketika mobil menabrak benda yang diam tepat di bagian depan atau saat terjadi benturan sekitar 30 derajat pada bagian pinggir depan mobil, kanan dan kiri.
- Penggunaan Sabuk Pengaman: Penggunaan sabuk pengaman juga berpengaruh pada aktivasi airbag. Airbag dirancang untuk bekerja bersamaan dengan sabuk pengaman untuk memberikan perlindungan maksimal.
Jadi, meskipun terjadi kecelakaan atau benturan parah, tidak ada jaminan bahwa airbag akan mengembang. Faktor-faktor seperti posisi dan kekuatan benturan, serta kondisi sensor dan ECU, sangat menentukan apakah airbag akan mengembang atau tidak12.
Info Lebih Lanjut
LuKMan TOYOTA
081918169716